Thursday, August 3, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 95



Episode dimulai dengan Kala yang berbaring di tempat tidur karena tertembak. Dutta bertanya pada Kala mengapa ia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya, bagaimana jika sesuatu terjadi padanya. Kala lalu menjawab, “Lalu bagaimana jika sesuatu terjadi padamu Dutta? Kau adalah hdup kami semua. Jika terjadi sesuatu padamu lalu bagaimana dengan kami. Hanya karena Nakusha kau melupakan kami semua Dutta”. Kala mengatakan bahwa ia rela mati untuknya. Kala terus berpura-pura menjadi kakak yang baik untuk Dutta. Kala melanjutkan ucapannya, kau jangan menghukum dirimu sendiri seperti ini, kalau kau membenci Naku maka biar aku yang memberikan hukuman padanya. Aku akan membuatnya hidup tapi mati.

Ibu Dutta meminta Dutta untuk berjanji untuk tidak melakukan hal gila yang bisa membahagiakan nyawanya. Dutta meminta waktu untuk memikirkannya tapi ibu Dutta memaksa agar dia berjanji saat itu juga. Kala mengatakan bila Dutta tidak mau berjanji maka ia akan terus mencampuri urusannya. Mungkinhari ini yang tertembak lenganku tapi besok mungkin yang tertembak adalah dadaku. Akhirnya Dutta menjanjikan ibunya bahwa dia tidak akan melakukan hal itu lagi lalu pergi ke kamrnya.  Di kamar Dutta mengatakan pada dirinya sendiri bahwa hari ini dosa Naku bertambah satu lagi karena ia telah membuat ibunya banyak menangis hari ini. Dutta mengatakan bahwa ia sangat membenci Naku dan tidak akan pernah bisa memaafkannya.

Di kamarnya Naku memegang pistol. Ia mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Naku melempar pistolnya dan mulai menangis. Ia melihat tangannya dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa tangan itulah yang telah menembak Dutta. Naku membenci tangan itu dan tidak bisa memaafkannya. Ia mulai membenturkan tangannya ke dinding samapai berdarah. Dindingnya mulai penuh dengan goresan darah Naku. Naku terus mengingat penembakan itu. Ia terus mengatakan bahwa tangan itu telah melakukan dosa besar. Naku bertanya pada Tuhan seberapa banyak lagi membuatnya menderita. Ia tahan melihat dirinya menderita tapi dia tidak bisa melihat Dutta yang menderita. Hati Tuan Dutta telah menjadi batu karena itu ia menyuruhku menembak.  Tuhan, mengapa kamu memberi saya takdir seperti ini, saya telah banyak melukai orang yang saya cintai. Saya banyak melihat kebencian dan rasa sakit di matanya. Tuhan kamu benar-benar telah membuatku sebagai Nakusha, seseorang yang tidak diinginkan. Naku mulai memukulkan tangannya ke dinding lagi.

Badi ke kamar Naku dan melihat Naku duduk di lantai sambil bil membenturkan tangannya ke dinding. Ia melihat ke dnding dan melihat banyak darah di sana. Badi mencoba menghentikan apa yang dilakukan putrinya. Naku mengatakan pada ibunya kalau dia membenci tangannya karena telah berani menembak Tuan Dutta. Badi dan Naku menagis. Mereka bertanya pada Tuhan mengapa menghukum mereka seperti ini. Badi mengatakan bahwa Tuhan telah menjadi lawan kita sekarang. Dosa apa yang telah kulakukan hingga kau dihukum seperti ini Naku. Badi dan Naku terus menangis.


Di kamar Kala, ketiga saudari berkumpul. Kala meregangkan tangannya yang terluka. Leela bertanya pada Kala mengapa ia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Dutta buaknkah tertembak itu sangat menyakitkan. Kala mengatakan bahwa bila yang tertembak Dutta maka akan lebih buruk lagi. Leela bertanya lagi mengapa ia jadi mengkhawatirkan keselamatan Dutta. Kala bilang bahwa ia tidak peduli pada Dutta, yang ia pedulikan adalah dirinya sendiri. Kedua adiknya bingung mendengar ucapan Kala. Kala melanjutkan ucapannya, kalian pikir peluru ini benar-benar menyakitiku? Lelela mencoba mengingat kembali peristiwa Kala yang mencoba menghentikan tembakan pada Dutta itu. Ia mencoba mencaritahu apa maksud kata-kata kakaknya itu.



n

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian