Friday, August 4, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 115



Episode dimulai dengan Dutta mendekati Naku di pinggir sungai dengan membawa pistol. Naku masih dalam wajah aslinya. Dutta meminta Naku untuk melihatnya. Naku berbalik ke arah Dutta.

Adegan kemudian bergeser ke rumah. Di rumah ibu Dutta memanggil Purohit/Guru. Ibu Dutta meminta Purohit untuk membaca nasib Dutta secara astrologi. Sementara Serdji tiduran di pangkuan ibunya yang duduk di dapur. Serdji bertanya pada ibunya kapan kakaknya pulang. Badi menjawab bahwa kakaknya pasti akan segera kembali.

Ibu Dutta bertanya pada Purohit apa yang salah dengan Dutta sehingga ia banyak mengalami masalah. Purohit bertanya apa Dutta lahir jam 8 malam. Ibu Dutta mengatakan tidak, Dutta lahir jam 8 pagi. Pantas aku tidak menemukan jawabannya. Purohit mulai menghitung kembali. Badi berdiri di sana juga. Purohit selesai menghitung dan mengatakan pada ibu Dutta bahwa Dutta akan menghadapi banyak masalah keluarga hingga kematian. Dia juga mengatakan bahwa Dutta memiliki pelindung, selama pelindung itu bersamanya maka Dutta akan selamat, kematian tidak akan mendekatinya. Ibu Dutta mengatakan bahwa itu adalah Baji, Baji selalu bersama Dutta dan selalu melindunginya. Purohit mengatakan bukan Baji karena dia seorang perempuan, namanya diawali dengan huruf “N” dan dia berkulit gelap. Badi langsung mengatakan bahwa itu adalah Nakusha.

Purohit mengatakan bahwa itu benar dan selama perempuan (Nakusha) itu bersama Dutta, kematiaan tidak akan menyentuh Dutta. Tapi karena Naku juga akan ada ketidakbahagiaan di sana.

Adegan kembali ke Naku yang berbalik ke arah Dutta dan Naku pun telah kembali memakai riasan hitam di wajahnya (entah kapan memakainya). Dutta mendengar sesuatu di seberang sungai dan mengajak Naku untuk segera meninggalkan tempat itu karena mungkin ada binatang buas di situ.


Akhirnya malam pun tiba dan Dutta-Naku masih berkeliaran di hutan. Naku meminta Dutta untuk berhenti karena dia merasa lelah. Naku mengumpulkan kayu bakar dan membuat perapian. Dutta bertanya pada Naku apa dia tidak takut. Naku mengatakan bahwa ia tidak takut, dia telah melalui bnyak hal dan saat ini dia tidak takut, dengan binatang buas pun ia tidak takut. Dutta berkata pada Naku lagi, “Kau mungkin tidak takut tapi kau pasti lapar”. 

Dutta mengatakan bahwa dia akan mencari beberapa makanan. Dutta menyerahkan pistolnya pada Naku (berpikir Naku mungkin akan membutuhkannya saat dia prgi mencari makanan). Dutta kelihatanny belum tenang meninggalkan Naku sendirian. Dia memncari kayu bakar ke sekeliling dan membuat cincin api yang mengelilingi Naku sehingga dengan begitu tidak ada binatang buas yang bisa masuk (melihat adegan ini aku jadi teringat bagaimana Rama membuat lingkaran pelindung untuk melindungi istrinya Dewi Sinta). Naku duduk tersenyum melihat sikap Dutta padanya. Dutta kemudian berjalan pergi untuk mencari makanan.



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian