Monday, August 7, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 129




Episode dimulai dengan Dutta memutuskan untuk pergi menyelamatkan Nakusha. Badi sedang berdoa untuk keselamatan Naku. Dutta melihat Badi berdoa dan memutuskan untuk pergi tapi Badi menghentikannya. Badi mengatakan pada Dutta bahwa dia akan berdoa pada Tuhan ketika putrinya kembali. Badi memberi Dutta tanda merah di dahinya dan pergi.

Kala melihat Dutta pergi untuk menyelamatkan Naku. Kala membayangkan Kishore akan mentertawakannya. Kala merasa sangat hancur sehingga dia bersumpah bahwa dia akan membalas dendam dan mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Naku duduk di meja makan dan Suba memintanya untuk makan karena sejak dia datang dia belum makan apapun. Kau yakin suamimu akan datang lalu kenapa kau tidak makan? Naku mengatakan bahwa dia tahu mengapa dia di bawa ke tempat itu, supaya Ana bisa menjebak Dutta untuk datang, tapi aku lebih baik membunuh diriku sendiri sehingga dia tidak perlu datang ke sini untuk menyelamatkanku dan membahayakan nyawanya sendiri. Aku tidak ingin dia mendapat masalah.

Suba berkata, “Suamimu adalah musuh suamiku dan aku ingin suamiku yang menang, bukankah kamu menginginkan suamimu juga menang?” Naku mengatakan, “Kamu lebih tua dariku tapi yang aku tahu hanya tuanku tidak pernah melakukan sesuatu yang salah. Kau telah mendukung kesalahan suamimu dan kau akan bertobat untuk itu. Suba khawatir dengan kata-kata Naku itu dan Suba mencoba menjelaskan pada Naku bahwa suaminya mengatakan padanya bahwa dia mempercayainya, kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam sebuah hubungan, jika tidak ada kepercayaan dalam sebuah hubungan maka hubungan akan gagal.

Ana memanggil anak buahnya dan memberitahu mereka bahwa Dutta akan datang. Dia akan mengajak Dutta bermain catur dengannya dan setiap Dutta kalah dia akan menembaknya, Dutta kalah lagi maka dia akan menembaknya lagi sampai dia berakhir. Naku merasa cemas. Naku berjalan dan mengingat saat-saat di hutan bersama Dutta. Ana-Suba duduk berdua merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Ana menceritakan pada istrinya bahwa dia akan membuat pesta perayaan. Istrinya bertanya pesta apa. Ana mengatakan pada istrinya bahwa dia berencana melakukan upacara pernikahan Dutta-Naku, memeri kesempatan mereka berbulan madu dan kemudian membunuh Dutta. Dutta akan langsung pergi ke atas, ke kayangan.

Suba meminta seorang pandit untuk membaca masa depan Ana. Pandit meminta Suba untuk mengingat Dewa Rama. Suba mengajukan pertanyaai yang dia inginkan. Suba merasa ada sesuatu di mata Naku yang mengguncang keyakinanya. Suba merasa dia telah melakukan kesalahan  karena memisahkan Dutta-Naku dan dia khawatir Ana akan membayarnya untuk itu. Dia ingin Ana yang menang.


Pandit meminta Suba menempatkan jarinya pada doha untuk tahu jawaban dari pertanyaannya. Suba pun melakukannya. Pandit membacakan jawabannya bahwa yang akan terjadi seperti yang Rama inginkan. Pandit meminta Suba berdoa pada Rama karena dia tidak akan bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.



k

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian