Monday, August 7, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 128




Episode dimulai dengan Suba Laksmi yang mengatakan pada Naku bahwa dia selalu ingin bertemu denganmu karena aku ingin tahu apakah ada seseorang sepertiku yang kebaikannya telah menyelamatkan suaminya. Istri seorang gangster harus lebih tangguh daripada gangster itu sendiri sehingga dia bisa menghapus semua perbuatan buruk suaminya dengan perbuatan baiknya”. “Pengabdianku telah menyelamatkan nyawa suamiku sampai saat ini,” lanjut Suba Laksmi.  Naku merasa kaget dengan kata-kata itu dan memikirkannya. 

Suba kembali berkata bahwa nanti hanya akan ada satu orang yang bertahan menjadi istri tapi aku yang mengendalikan situasi karena sekarang kamu tahanan di sini dan ada perangkap untuk Dutta. Naku merasa khawatir dan mengingat kembali waktu yang dihabiskannya bersama Dutta di hutan. Suba bertanya apakah Naku takut. Naku mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berbicara tapi aku selalu berdoa untuk tuanku dan aku hanya ingin tuanku datang dan membawaku dari tempat ini, tapi aku juga tidak ingin dia terluka karena aku. Tapi aku tahu bahwa Tuhan akan membuat segalanya menjadi benar. Suba tersentuh mendengar ucapan Naku itu.

Lalu muncul adegan di mana Dutta sedang berbaring di ranjang memikirkan kata-kata Kala dan Jagtap sementara Naku sedang berdoa pada Tuhan. Kala sedang duduk di depan cermin dan Kishore datang. Kala mengatakan pada Kishore bahwa dia sering memberinya sebuah cerita dan kali ini dia yang akan memberikan sebuah cerita padanya. “Kau pernah mendengar cerita tentang seorang wanita yang bertanya pada cermin siapa yang paling cantik dari semua wanita yang ada, sekarang aku juga akan bertanya pada cermin siapa yang paling kuat”.  “Apa kau dengar Kisore kalau dia menjawab Kalavati? Kishore, Dutta tidak akan menyelamatkan Naku”.

Kemudian adegan bergeser pada Dutta yang sedang mandi. Pikiran Dutta benar-benar dalam dilema antara kata-kata Kala dan Jagtap. Dutta mengingat mimpinya di taman bunga bersama Naku. Tiba-tiba dia mendengar ponselnya berbunyi. Dutta awalnya tidak ingin mengangkatnya tapi akhirnya dia memutuskan mengankatnya. Suara Ana pun terdengar dari ponsel Dutta. Ana bertanya pada Dutta kenapa dia belum datang untuk menyelamatkan istrinya, apa dia ingin istirahat dulu. Ana mengatakan pada Dutta bahwa dia telah membuat film hindi action karena dia tahu kalau Dutta tidak suka film romantis dan dia telah mengirimkan film itu padanya.

Lalu muncul seorang pelayan Dutta yang memberitahu Dutta bahwa ada kiriman paket untuknya. Dutta segera mengambil paket itu dan membukanya. Dutta memutar CD itu di laptopnya. Dalam CD itu Dutta melihat Ana memberitahunya bahwa waktu itu dia sedang buru-buru menculik istrinya sehingga tidak bisa berlama-lama menemuinya. Bila mau, Dutta bisa datang menemuinya. Lalu muncul film di mana Naku yang masih belum sadar terikat seperti orang-orangan sawah. Dutta terlihat marah melihat itu. Kemudian Naku sadar dan memanggilnya. Dutta juga melihat bahwa Naku mengatakan pada Ana bahwa dia akan menderita bila Dutta telah datang karena Dutta akan membunuh semua anak buahnya. Untuk itu berdoalah agar dia tidak datang. Ini adalah keyakinan dari seorang istri kepada suaminya. Dutta tersentuh mendengar ucapan Naku itu dan hampir menitikkan air mata.

Dutta berdiri di depan cermin. Melihat mangal sutra ada di atas meja. Dutta teringat bagaimana dia memakaikan mangal sutra itu secara paksa pada Naku dan bagaimana Naku mengembalikan itu padanya. Dutta mengambil mangal sutra itu dan mengikatnya di tangannya. Lalu Dutta melihat dupatta Naku yang digunakan Naku untuk mengikat luka tangannya saat di hutan. Dutta mengambilnya dan mengikatnya di tangan yang sama dia mengikat mangal sutranya. Dutta akhirnya memutuskan bahwa dia akan pergi menyelamatkan Naku.


Dutta mengambil pistol dan keluar dari kamarnya dengan amarah penuh. Di aula dia berhenti sebentar di depan patung Ganesha dan ingat saat Naku berdiri di sana untuk mendoakannya. Kemudian Dia bertemu Baji di sana. Baji mengatakan pada Dutta bahwa dia akan menemaninya tapi Dutta mengatakan bahwa itu akan jadi perjuangannya sendiri lalu dia pergi keluar rumah.



j

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian